Demikian pula, Grid Irlandia menghitung bahwa 3.500 MW tenaga angin dapat menggantikan 496 MW tenaga konvensional, kredit kapasitas 14%, dan bahwa semakin banyak turbin angin ditambahkan, kredit kapasitasnya mendekati nol. Dan Otoritas Penelitian & Pengembangan Energi Negara Bagian New York menemukan pada bulan Maret 2005 bahwa tenaga angin darat akan memiliki kredit kapasitas 10%, berdasarkan faktor kapasitas teoritis 30%.
Sementara Menurut Eon Netz, salah satu dari empat manajer jaringan di Jerman, dengan kapasitas tenaga angin 7.050 MW terpasang di wilayahnya pada akhir tahun 2004, jumlah cadangan yang diperlukan lebih dari 80%, yang merupakan output maksimum yang diamati dari semua fasilitas tenaga angin mereka bersama-sama. Artinya, untuk setiap 10 MW tenaga angin yang ditambahkan ke sistem dalam hal ini, setidaknya 8 MW daya cadangan juga harus didedikasikan.

Karena jaringan harus terus-menerus menyeimbangkan pasokan dari pembangkit yang terhubung dengan grid dan permintaan kebutuhan daya listrik oleh pelanggan yang bersumber dari grid tersebut sehingga diperlukan pengurangan pasokan dari pembangkit lain ketika angin mengalami kenaikan kecepatan begitu pula apabila kecepatan angin mengalami penurunan kecepatan maka diperlukan penambahan pasokan daya listrik dari pembangkit lain, dengan kata lain masukkan pembangkit listrik tenaga angin dalam suatu grid membutuhkan back-up hampir 100% dari daya maksimumnya. Inilah yang menjadi tantangan besar dalam mengimplementasi pembangkit listrik tenaga angin dalam suatu grid.