By Zahra
SELISIK.COM – PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau sering disingkat dengan sebutan RNI kini memprioritaskan aktivitas bisnisnya pada bidang pangan dalam rangka mendukung program pemerintah mewujudkan ketahanan pangan nasional. Sebagai Ketua BUMN Klaster Pangan, RNI berperan aktif mendorong sinergi antar BUMN Pangan guna mewujudkan ketersediaan, keterjangkauan, kualitas, dan keberlanjutan pangan Indonesia. Untuk mewujudkan misi tersebut, perusahaan mencari pegawai baru untuk mengisi beberapa posisi strategis.
1. PENANGGUNG JAWAB FARMASI
Kualifiksi :
- Pria/Wanita
- Pendidikan minimal S1 Apoteker
- Usia maksimal 27 tahun
- Sehat jasmani dan rohani
- Kemampuan Komputerisasi, memiliki STRA & Sertifikat Kompetensi
- Penempatan Kantor Cabang Purwokerto dan Cikarang
- Paling lambat 07 Januari 2022
Kualifikasi :
- Pria/Wanita
- Pendidikan minimal D3 Akuntansi
- Usia maksimal 25 tahun
- Sehat jasmani dan rohani
- Kemampuan Akuntansi, Keuangan Komputerisasi Perpajakan (Brevet AB)
- Penempatan Kantor Cabang Purwokerto
- Paling lambat 07 Januari 2022
Kualifikasi :
- Pria, Usia maksimal 27 tahun
- Pendidikan minimal D3 Semua Jurusan (diutamakan jurusan Kesehatan)
- Memiliki SIM A dan SIM C
- Sehat jasmani dan rohani
- Mampu bekerja dengan target
- Freshgraduate
- Mempunyai kemampuan Selling Skill
- Mempunyai kemampuan Teknik Pemasaran Consumer Satisfaction, Communication Skill
- Negotation, dan Komputerisasi
- Penempatan Kantor Cabang Samarinda
- Paling lambat 31 Januari 2022
Bagi yang tertarik dan memenuhi kualifikasi, silakan daftar secara online melalui link berikut ini:
SEKILAS PERUSAHAAN
Langkah PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) (RNI), berawal pada pertengahan abad XIX melalui pendirian NV Handel My Kian Gwan oleh Oei Tjien Sien, di Semarang, pada 1 Maret 1863. Pada perkembangannya, NV Handel My Kian Gwan lalu menjadi induk usaha (holding company) yang membawahi sejumlah usaha meliputi agroindustri, alat kesehatan, serta perdagangan dan distribusi.
Tahun 1885, kepemimpinan NV Handel My Kian Gwan diturunkan kepada Oei Tiong Ham, putra dari Oei Tjien Sien. Perusahaan tersebut lalu berubah nama menjadi Oei Tiong Ham Concern (OTHC), sebuah perusahaan konglomerasi bisnis pertama di Nusantara. OTHC menjalankan bisnis hingga 1961. Di tahun tersebut Pemerintah Republik Indonesia mengambil alih dan melakukan nasionalisasi. seluruh aset OTHC kemudian dikelola oleh Pemerintah Indonesia.
Pada 12 Oktober 1964, sebagian aset perusahaan dimasukkan sebagai penyertaan modal untuk mendirikan PT Perusahaan Perkembangan Ekonomi Nasional (PPEN) Rajawali Nusantara Indonesia. Di awal berdirinya Perusahaan, RNI memiliki 10 Entitas Anak Perusahaan.
Tahun 1964-1985, RNI berfokus pada rehabilitasi fisik alat produksi untuk mendorong peningkatan produktivitas. Untuk memenuhi Undang-Undang Nomor 9/1969 dan Peraturan Pemerintah Nomor 5 /1974, status RNI berubah dari perusahaan menjadi “Persero”.
Selanjutnya, pada tahun 1986-1998, dilakukan penggabungan sejumlah unit usaha, perluasan wilayah usaha di luar Jawa, dan pengembangan unit usaha baru. Pada tahun 2001-2003, RNI mulai mengokohkan diri menjadi menjadi perusahaan investment holding. Pada fase pengembangan selektif ini, fokus RNI adalah optimasi kinerja kelompok perusahaan.
Sementara itu, selama kurun waktu 5 tahun, yaitu 2004-2009, perusahaan mulai melakukan sejumlah diversifikasi untuk memaksimalkan nilai tambah. Hal ini diraih dengan memanfaatkan produk samping (by product) maupun pengembangan usaha strategis perusahaan. Sejak tahun 2010, Perusahaan terus berupaya mengoptimalkan sinergi antar anak perusahaan serta anak perusahaan dengan induk perusahaan. Tujuannya agar tercapai perbaikan rasio keuangan, kinerja produksi, pertumbuhan usaha, dan tingkat kesehatan perusahaan. Fase tersebut berakhir tahun 2012.
Pada tahun 2013-2017, perusahaan memasuki fase optimalisasi dan eksplorasi melalui peningkatan kinerja dengan menciptakan daya saing, pengembangan usaha baru yang dapat menjadi pilar bisnis di masa depan.
Tahun 2018-2019, RNI mencanangkan Transformasi Bisnis melalui optimalisasi aset sebagai lini bisnis baru yang dapat memberikan kontribusi signifikan bagi Perusahaan. Optimalisasi aset ini tidak terlepas dari banyaknya aset RNI berupa tanah dan bangunan yang berpotensi untuk dikembangkan.
Saat ini, RNI memprioritaskan aktivitas bisnisnya pada bidang pangan dalam rangka mendukung program pemerintah mewujudkan ketahanan pangan nasional. Sebagai Ketua BUMN Klaster Pangan, RNI berperan aktif mendorong sinergi antar BUMN Pangan guna mewujudkan ketersediaan, keterjangkauan, kualitas, dan keberlanjutan pangan Indonesia.