GeothermalNews

Empat Negara Tertinggi Dalam Penggunaan Energi Terbarukan

270
×

Empat Negara Tertinggi Dalam Penggunaan Energi Terbarukan

Sebarkan artikel ini
Pembangkit Listrik tenaga Panas Bumi di Islandia

By : Cahyo

SOLARENERGI.ID- Banyak orang yang bertanya tentang  masa depan energi namun tidak banyak yang memikirkan jika penyediaan energi serratus persen bersumber dari energi baru dan terbarukan, mengingat energi tidak dapat diciptakan namun hanya bisa berubah bentuk energinya misalnya dari energi angin menjadi energi listrik dan selanjutnya dari energi listrik dapat digunakan untuk mendidihkan air, disimpan didalam baterai (smartphone, tablet, laptop) bahkan untuk  menggerakan kendaraan listrik atau untuk memberikan cahaya ditempat yang gelap dan seterusnya.

Beberapa negara sedang  merealisasi sumber energi terbarukan seperti pemanfaatnya energi yang bersumber dari radiasi pancaran sinar matahari untuk dipanen agar bisa memproduksi sejumlah energi listrik disaat radiasi pancaran sinar matahari sampai di lokasi panel surya, selian itu masih juga yang bersumber dari panas bumi, air, hembusan angin, gas hydrogen, minyak nabati dan biomassa.

Berbagai sumberdaya dan teknologi terus dimaksimalkan agar angka bauran energi disetiap negara semakin meningkat sehingga dapat mempercepat pembangkit energi baru dan terbarukan (ebt) kedalam system interkoneksi yang telah ada dimasing-masing negara.

Islandia sebuah negara nordik berpenduduk 350 ribu jiwa, terletak di sebelah barat laut Eropa dan sebelah utara samudera Atlantik, yang terdiri dari pulau Islandia dan beberapa pulau kecil disekitarnya dalam penyediaan listriknya didominasi dari energi panas bumi hingga mencapai sekitar 85 % dan sisanya bersumber dari air. Meskipun merupakan negara yang terisolasi dari bagian Eropa lainnya namun mampu memanfaatkan sumber energi domestik sehingga membuat Islandia menghasilkan energi yang 100 % dari energi terbarukan. Dampak dari pemanfaatan energi listrik yang bersumber dari panas bumi dan tenaga air maka udara di negara tersebut bersih, rencana Islandia untuk masa depan termasuk yang melarang penjualan mobil bensin dan diesel baru pada tahun 2030.

Kosta Roka dengan penduduk sekitar 4,9 juta jiwa,secara geografis berbatasan dengan Nikaragua di sebelah utara, Panama di selatan-tenggara, Samudra Pasifik di barat dan selatan, dan Laut Karibia di timur dengan cepat  mencapai targetnya untuk menjadi netral karbon tahun 2019 dengan 99,62% . Energi listrik negara Kosta Rika  berasal dari energi tenaga air yang mencapai hamper 78 % dan sisanya dipenuhi dari turbin angin, panas bumi dan radiasi pancaran sinar matahari.

Norwegia sebuah negara Nordik di Semenanjung Skandinavia bagian ujung barat yang berbatasan dengan Swedia, Finlandia, dan Rusia. Dengan pantainya yang berada di Samudra Atlantik Utara dan Laut Barents yang memiliki penduduk  sekitar 5,4 juta  telah memanfaatkan energi batu dan terbarukan sekitar 98%. Dalam penyediaan energi lsitrik di Norwegia didominasi dengan pembangkit listrik yang bersumber dari tenaga air, panas bumu dan sisanya dari turbin angin dan radiasi pancaran sinar matahari.

Paraguay dengan jumlah penduduk sekitar 7 juta jiwa yang secara geografis berada di dua sisi Sungai Paraguay dan berbatasan dengan Argentina di sebelah selatan dan barat daya, Brasil di timur laut dan timur dan Bolivia di barat laut. Dalam penyediaan energi listriknya didominasi menggunakan pembangkit listrik tenaga air hamper 90 % dan sisanya dipenuhi dari Brasil melalui system interkoneksi.

Dalam sebuah studi baru-baru ini yang dikenal sebagai The Solutions Project, profesor Stanford Mark Jacobson, telah menyimpulkan bahwa beberapa negara seperti Amerika, Denmark, Rusia optimis mampu mewujudkan 100 % pemenuhan energinya melalui energi terbarukan pada tahun 2050 melalui PLTS komunal dengan penyimpan energi dari baterai. Hal ini diyakini karena teknologi saat ini mengalami perkembangan yang sangat besar dengan ditandai diimplementasikannya battery lithium-ion dan sedang diteliti battery aliran ion yang memperbaiki teknologi sebelumnya dalam menyimpan energi listrik yang dihasilkan oleh panel surya .

Tahap pertama berdasarkan studi untuk mewujudkan peningkatan bauran energi melalui pembangkit listrik yang bersumber dari radiasi pancaran sinar matahari, turbin angin, turbin air, panas bumi dan gas hydrogen sehingga bauran energi baru dan terbarukan pada tahun 2030 lebih banyak dibanding energi yang bersumber dari fosil.

Institut Studi Lingkungan dan Energi (EESI) memberikan keterangan  yang menampilkan dua laporan baru tentang bagaimana mentransisikan Amerika Serikat menuju ekonomi rendah karbon  dan laporan “From Risk to Return: Investing in a Clean Energy Economy and the United States Mid-Century Strategy for Deep Decarbonization” , menyajikan serangkaian upaya yang dapat mencapai pengurangan emisi gas rumah kaca yang mendalam antara sekarang dan 2050.

Upaya tersebut melibatkan campuran : efisiensi energi, energi terbarukan, tenaga nuklir, penangkapan dan penyimpanan karbon, peningkatan penyerapan karbon di Amerika dan pengurangan emisi non-CO2. Upaya ini bergantung pada teknologi komersial atau hampir komersial yang diadopsi dan dikembangkan oleh perusahaan di Amerika. Pengarahan ini akan mengeksplorasi bagaimana investasi yang lebih memberikan perhatian pada pemanfaatan energi bersih sehingga  dapat menghasilkan dividen untuk  jangka panjang .

Upaya untuk mempercepat peningkatan pemanfaatan energi baru terbarukan masing-masing negara adalah untuk berperan aktif dalam mengendalikan suhu bumi , karena “tidak ada negara yang terhindar dari keharusan mengatasi perubahan iklim,” termasuk Indonesia yang terus menambah pemanfaatan energi baik yang bersumber dari tenaga air, panas bumi dan radiasi pancaran sinar matahari, berdasarkan rilis biro humas Kementrian ESDM pada bulan April 2021 bauran energi mencapai 11,20 %.

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *