News

Kenaikan Harga Minyak Dunia Makin Mengkhawatirkan

13
×

Kenaikan Harga Minyak Dunia Makin Mengkhawatirkan

Sebarkan artikel ini
By Khanzalani SELISIK.COM – Ketidakseimbangan sempurna terjadi ketika permintaan tinggi dan pasokan rendah mengirim harga bahan bakar minyak (BBM) meroket. Tentu saja ini memicu munculnya banyak efek lainnya. Mengendarai mobil saat ini terasa lebih mahal dari waktu-waktu sebelumnya. Ongkos yang harus dikeluarkan ketika menggunakan alat pemanas ruangan pun menjadi lebih besar saat musim dingin tiba. Seorang sopir taksi mengatakan dia menghabiskan setidaknya $300 tambahan sebulan. Meski demikian, dia tetap harus membeli BBM karena itulah satu-satu jalan agar dia tetap bisa mencari nafkah sebagai sopir taksi. "Perbedaannya seperti 10 sen antara Amoco, pompa bensin Mobil dan Exxon," katanya, seperti dilansir CBS News. Harga rata-rata nasional untuk satu galon gas tanpa timbal reguler minggu ini adalah $3,27. Ini harga tertinggi dalam tujuh tahun terakhir. Menurut GasBuddy, layanan pelacakan harga, harga satu galon secara nasional telah naik lebih dari lima sen dalam seminggu. Sementara itu, harga minyak mentah acuan telah naik di atas $ 80 per barel untuk pertama kalinya sejak 2014. Akibatnya, utilitas wilayah Chicago memproyeksikan bahwa tagihan pemanas akan mencapai 50% lebih tinggi pada musim dingin ini. Departemen Layanan Publik New York memperingatkan warga pekan lalu bahwa tagihan pemanas rumah mereka bisa melonjak 21% dibandingkan dengan musim dingin lalu. "Kami menghadapi krisis energi yang menjulang saat kami akan menghadapi musim dingin," kata Helima Croft, managing director dan kepala strategi komoditas global di RBC Capital Markets. Croft mengatakan harga minyak yang lebih tinggi dikombinasikan dengan peningkatan permintaan minyak dan kekhawatiran tentang musim dingin yang lebih dingin di Eropa dan Asia semuanya berkontribusi terhadap lonjakan tersebut. Hingga Kamis (14/10/2021) pagi, harga minyak dunia masih melesat. Harga minyak WTI menyentuh level tertinggi sejak Oktober 2014. Harga minyak Brent menguat mendekati level tertinggi dalam beberapa tahun terakhir yang terjadi pada i awal pekan. Harga minyak WTI kontrak November 2021 di New York Mercantile Exchange pada Kamis (14/10) pukul 7.50 WIB, berada pada angka US$ 80,82 per barel, menguat 0,47% dari harga Rabu sebesar US$ 80,44 per barel. Harga minyak WTI ini bergerak di atas US$ 80 per barel sejak awal pekan. Khusus harga minyak Brent untuk kontrak Desember 2021 di ICE Futures berada pada angka US$ 83,58 per barel. Angka ini menguat 0,48% dari harga sehari sebelumnya. Harga minyak acuan internasional ini mendekati level tertinggi US$ 83,65 per barel yang tercapai awal pekan ini. Kenaikan harga minyak sangat mencemaskan. Mengapa? Karena ini terjadi pada saat harga energi lainnya juga melesat naik. Sebelumnya, dunia kelimpungan menghadapi kenaikan harga gas dan batu bara.

SOLARENERGI.ID – Ketidakseimbangan sempurna terjadi ketika permintaan tinggi dan pasokan rendah mengirim harga bahan bakar minyak (BBM) meroket. Tentu saja ini memicu munculnya banyak efek lainnya.

Mengendarai mobil saat ini terasa lebih mahal dari waktu-waktu sebelumnya. Ongkos yang harus dikeluarkan ketika menggunakan alat pemanas ruangan pun menjadi lebih besar saat musim dingin tiba.

Seorang sopir taksi mengatakan dia menghabiskan setidaknya $300 tambahan sebulan. Meski demikian, dia tetap harus membeli BBM karena itulah satu-satu jalan agar dia tetap bisa mencari nafkah sebagai sopir taksi. “Perbedaannya seperti 10 sen antara Amoco, pompa bensin Mobil dan Exxon,” katanya, seperti dilansir CBS News.

Harga rata-rata nasional untuk satu galon gas tanpa timbal reguler minggu ini adalah $3,27. Ini harga tertinggi dalam tujuh tahun terakhir. Menurut GasBuddy, layanan pelacakan harga, harga satu galon secara nasional telah naik lebih dari lima sen dalam seminggu.

Sementara itu, harga minyak mentah acuan telah naik di atas $ 80 per barel untuk pertama kalinya sejak 2014. Akibatnya, utilitas wilayah Chicago memproyeksikan bahwa tagihan pemanas akan mencapai 50% lebih tinggi pada musim dingin ini.

Departemen Layanan Publik New York memperingatkan warga pekan lalu bahwa tagihan pemanas rumah mereka bisa melonjak 21% dibandingkan dengan musim dingin lalu. “Kami menghadapi krisis energi yang menjulang saat kami akan menghadapi musim dingin,” kata Helima Croft, managing director dan kepala strategi komoditas global di RBC Capital Markets.

Croft mengatakan harga minyak yang lebih tinggi dikombinasikan dengan peningkatan permintaan minyak dan kekhawatiran tentang musim dingin yang lebih dingin di Eropa dan Asia semuanya berkontribusi terhadap lonjakan tersebut.

Hingga Kamis (14/10/2021) pagi, harga minyak dunia masih melesat. Harga minyak WTI menyentuh level tertinggi sejak Oktober 2014. Harga minyak Brent menguat mendekati level tertinggi dalam beberapa tahun terakhir yang terjadi pada i awal pekan.

Harga minyak WTI kontrak November 2021 di New York Mercantile Exchange pada Kamis (14/10) pukul 7.50 WIB, berada pada angka US$ 80,82 per barel, menguat 0,47% dari harga Rabu sebesar US$ 80,44 per barel. Harga minyak WTI ini bergerak di atas US$ 80 per barel sejak awal pekan.

Khusus harga minyak Brent untuk kontrak Desember 2021 di ICE Futures berada pada angka US$ 83,58 per barel. Angka ini menguat 0,48% dari harga sehari sebelumnya. Harga minyak acuan internasional ini mendekati level tertinggi US$ 83,65 per barel yang tercapai awal pekan ini.

Kenaikan harga minyak sangat mencemaskan. Mengapa? Karena ini terjadi pada saat harga energi lainnya juga melesat naik. Sebelumnya, dunia kelimpungan menghadapi kenaikan harga gas dan batu bara.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *