News

Pelaku Kunci Energi di ASEAN Intensifkan Kolaborasi Dalam Menangani Emisi Metana di Kawasan Asia Tenggara

42
×

Pelaku Kunci Energi di ASEAN Intensifkan Kolaborasi Dalam Menangani Emisi Metana di Kawasan Asia Tenggara

Sebarkan artikel ini
Twin Tower Petronas, sember foto : blog.qelola.com

By Cahyo, SOLAR ENERGI.ID – Petronas dan para pemain energi utama ASEAN mengadakan pertemuan pertama kalinya  di tahun 2021 yang dilaksanakan secara virtual dengan agenda membahas peluang untuk mengintensifkan kolaborasi dalam pengelolaan emisi metana di kawasan dengan memanfaatkan wawasan kemampuan kolektif dan  praktik global terbaik.

Mengutif laman petronas,com bahwa pertemuan tanggal 26 Oktober 2021 tersebut diselenggarakan oleh Petronas dan didukung oleh PTT Public Company Limited (PTT) Thailand merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan kesadaran dan memperjuangkan agenda perubahan iklim di kawasan, menjelang Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)yang diselenggarakan pada 1 November 2021.

Pertemuan tersebut dihadiri oleh peserta dari PETRONAS, PTT, PERTAMINA dan Shell serta dari organisasi internasional seperti United Kingdom Oil and Gas Industry Association Limited (OGUK), International Energy Agency (IEA), World Bank Group, UN Environment Programme (UNEP) dan Prinsip Pemandu Metana (MGP).

Dalam pertemuan tersebut mengingatkan kepada seluruh peserta bahwa selama beberapa waktu ini dunia seolah kesempatan untuk berjuang dalam mewujudkan tercapainya nol karbon dan mencegah dampak bencana perubahan iklim.  

Dalam sambutannya, Presiden dan Group CEO PETRONAS Tengku Muhammad Taufik mengatakan ASEAN harus menerapkan strategi transisi yang bertanggung jawab dan berkeadilan untuk memastikan keberlanjutan sistem energinya.

 “ASEAN memiliki potensi untuk menunjukkan dirinya dengan meningkatkan kolaborasi regional yang efektif dalam mengurangi emisi gas karbon dioksida atau emisi gas rumah kaca. Melalui tindakan terkoordinasi dengan melaksanakan kesepakatan bersama agar  dapat melaksanakan langkah-langkah yang lebih terencana dalam menangani emisi metana kolektif kita untuk mendukung Kontribusi yang ditentukan secara nasional dari negara masing-masing.”

Presiden dan CEO PTT Auttapol Rerkpiboon mengatakan dalam sambutannya, “Komunitas praktisi seperti ASEAN Methane Roundtable (Meja Bundar Metana ASEAN) akan meningkatkan pengelolaan emisi metana dengan berbagi praktik terbaik dan mengembangkan prinsip panduan metana, elemen penting lainnya adalah menegakkan peraturan metana yang diperlukan di setiap negara.”

Menurut Laporan Penilaian keenam panel antar pemerintah tentang Perubahan Iklim baru-baru ini, metana adalah polutan iklim berumur pendek yang memiliki lebih dari 80 kali potensi pemanasan global karbon dioksida selama periode 20 tahun.  

Pemotongan emisi metana adalah kesempatan penting untuk segera memperlambat laju pemanasan global, karena salah satu sumber emisi metana buatan manusia berasal dari industri minyak dan gas, penting bagi para pemain kunci di kawasan ASEAN untuk mengurangi emisi metana dengan cepat sambil mengelola roadmap transisi energi yang kompleks. 

Para pemain energi ASEAN berkomitmen untuk mendorong dan mempromosikan berbagi pengetahuan teknis untuk meningkatkan praktik mereka dan transparan tentang kinerja masing-masing negara yang selaras dengan kerangka kerja dan standar yang diakui secara internasional, dalam berkontribusi menuju masa depan yang berkelanjutan. 

Dalam salah satu kesepatannya bahwa pertemuan meja bundar metana ASEAN akan diadakan dua kali setahun selama lima tahun ke depan, yang diselenggarakan dan diperjuangkan oleh para pemain energi di ASEAN. Platform ini akan memanfaatkan praktik terbaik yang akan membantu menginformasikan pengembangan kebijakan dan praktik industri seputar pengelolaan emisi metana.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *