Rata-rata pertumbuhan kapasitas terpasang pembangkit nasional sebesar 15 persen, lebih rendah dari pertumbuhan kapasitas terpasang pembangkit di wilayah maluku dan papua yang tumbuh sebesar 36 persen dan nusa tenggara yang tumbuh 48 persen
By Citra, SOLARENERGI.ID – Jakarta, 28 Oktober 2021 — Sejalan dengan rasio desa berlistrik 99, 62 persen sehingga geliat ekonomi pedesaan semakin membaik yang dikuti dengan Indonesia kian benderang di pekan peringatan Hari Listrik Nasional ke-76 berkat gencarnya pembangunan infrastruktur kelistrikan oleh PT PLN (Persero) di seluruh penjuru Tanah Air, terutama di kawasan Indonesia Timur dan daerah 3 T (terdepan , tertinggal dan terluar).
Hal ini selain dapat dirasakan oleh setiap warga maka bila dilihat data penambahan kapasitas terpasang pembangkit di wilayah Maluku, Papua dan Nusa Tenggara terus bertambah dalam lima tahun terakhir. Ini menunjukkan komitmen PLN untuk memberikan akses energi berkeadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Direktur Utama PLN, Zulkifli Zaini mengatakan, melistriki Indonesia Timur merupakan salah satu pencapaian terbaik. Dengan semangat energi berkeadilan, PLN memprioritaskan listrik di Indonesia Timur untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“PLN berkomitmen untuk memberikan akses listrik bagi seluruh masyarakat Indonesia, tak terkecuali masyarakat yang berada di daerah terdepan, terluar dan tertinggal (3T). Dengan hadirnya listrik masyarakat Indonesia timur bisa meningkatkan kualitas dan kesejahteraan hidupnya,” ujar Zulkifli.
Secara nasional, sejak 2017 pertumbuhan kapasitas terpasang pembangkit meningkat 15 persen menjadi 64,2 GW. Bila dibandingkan, rata-rata pertumbuhan kapasitas terpasang nasional tersebut masih lebih rendah daripada pertumbuhan kapasitas terpasang pembangkit di wilayah Indonesia Timur, yakni Maluku dan Papua yang tumbuh sebesar 36 persen dan Nusa Tenggara yang tumbuh 48 persen.
Untuk wilayah Maluku dan Papua saja hingga September tahun ini telah mencapai 1,3 GW. Capaian ini naik 36 persen dibandingkan 2017 lalu, sedangkan di wilayah Nusa Tenggara kapasitas terpasang sebesar 1,2 GW naik 48 persen dibandingkan 2017 .
Meski di tengah kondisi pandemi Covid-19, PLN tak berhenti menghadirkan akses kelistrikan bagi masyarakat. Hal ini tercermin dari PLN terus membangun infrastruktur kelistrikan mulai dari pembangkit, transmisi, gardu induk dan jaringan distribusi.
Penambahan kapasitas pembangkit hingga September 2021 ini mencapai 936,6 MW. Untuk transmisi sepanjang 1.910 kilometer sirkuit (kms). Sedangkan Gardu Induk sebesar 4.521 MVA.
Pertumbuhan infrastruktur kelistrikan dari tahun ke tahun terus tumbuh. Hingga September 2021 PLN telah membangun 2.235 unit gardu induk. Sebelumnya pada 2020 sejumlah 2.203 gardu induk. Sedangkan di 2019 sebanyak 2.123 gardu induk. Sedangkan untuk kapasitas trafo distribusi pada September 2021 ini mencapai 62.559 MVA dari 534.654 unit terpasang. Sedangkan untuk jaringan tegangan menengah (JTM) telah tersambung sepanjang 419.948 kms.
“Kami berharap dengan hadirnya listrik di pelosok negeri bisa membantu masyarakat agar lebih produktif dan meningkatkan kesejahteraan,” ungkap Zulkifli.
Sebagai tambahan, pertumbuhan kapasitas terpasang pembangkit sejak 2017 di Sumatera sebesar 11 persen, Kalimantan sebesar 23 persen, Sulawesi 14 Persen, Jawa dan Bali sebesar 15 persen.