By : Cahyo
SOLARENERGI.ID- Pembangkit Listrik Tenaga Surya(PLTS) idealnya mampu dirancang menjadi sebuah stasiun pembangkit yang melayani pelanggan dalam suatu kawasan tertentu (isolated) pada saat panel surya tidak sedang menerima pancaran radiasi sinar matahari yang cukup untuk membangkitkan listrik, meskipun untuk menambahkan atau mengambil alih energi listrik yang dipasok ke jaringan listrik hingga pelanggan bersumber dari baterai, konsep penyediaan energi listrik yang demikian inilah disebut dengan PLTS Off Grid.
Peran baterai disini menjadi dominan mengingat selain mampu menyimpan energi listrik untuk keperluan disaat panel surya tidak berproduksi, juga menjaga ketika ada kenaikan kebutuhan listrik pelanggan dengan mengendalikan sisa kapasitas baterai agar mampu mencukupi kebutuhan listrik tersebut hingga panel surya produksi kembali dan mengisi muatan listrik kedalam baterai serta menjaga dept of discharged (DoD) tidak mencapai batas minimumnya.
Detail perancangan atas PLTS off-grid system dilakukan dengan tujuan agar kualitas dan kuantitas layanan kebutuhan listrik pelanggan tidak menurun diluar tingkat mutu dan pelayanan (TMP) yang telah disepakatai antara perusahaan penyedia listrik dengan pelanggan pada Kawasan tersebut. Setelah detail perancangan disiapkan dengan berbagai pertimbangan seperti : energi listrik yang diperlukan selama panel surya memproduksi listrik, energi listrik yang dibutuhkan selama panel surya mengalami penurunan radiasi sinar matahari, panel surya mengalami stop operasi, cadangan daya yang disiapkan oleh baterai mencukupi kenaikan kebutuhan listrik pelanggan dan kapasitas baterai yang disiapkan untuk menjaga agar dept of discharged (DoD) tidak mencapai batas minimumnya. Sistem untuk mengendalikan kondisi tersebut diperlukan software aplikasi yang mampu berkomunikasi melalui interface untuk memonitor dan mengendalikan kondisi salama operasi berlangsung baik operasi harian , bulanan, dan tahunan sehingga pelanggan mendapatkan layanan sebagaimana yang telah disepakati dalam perjanjian jual beli tenaga listrik. Peran software aplikasi tersebut menjadi sangat penting mengingat tidak hanya sekedar memonitor produksi listrik PLTS yang disalurkan ke pelanggan namun sebagai pengendali operasi system tenaga listrik skala kecil (PLTS off grid system) dalam system isolated.
Namum kondisinya akan berbeda apabila PLTS yang tadinya off-grid skala kecil namun terhubung interkoneksi dengan jaringan listrik dengan daya sedang (50 MW – 300 MW). Mengutip laman www.storage.news sebuah poyek sistem penyimpanan energi baterai (Battery Energy Storage System/BESS) kapasitas panel surya 1MW / kapasitas penyimpanan 1MWh yang disediakan oleh Fluence terhubung ke jaringan melalui gardu induk di ibu kota Vilnius akan membuka jalan masuknya teknologi yang jauh lebih besar.
Tentunya ini akan digunakan untuk menguji kemampuan teknologi dalam membantu menstabilkan jaringan listrik, mengingat baterai dapat menyerap daya saat ada gangguan di jaringan dan terhubung kembali saat dibutuhkan, Litgrid juga melihat bagaimana kemampuan penyimpanan baterai yang telah terbukti untuk mendukung jaringan dengan inersia sintetis, pengaturan frekuensi, manajemen tegangan, dan layanan lainnya dapat diterapkan ke jaringannya sendiri.
“Saat ini kami pada system grid di Lithuania bersiap untuk mengambil alih pengelolaan operasi system tenaga , pengembangan energi listrik dari pembangkit listrik terbarukan yang masih berlangsung dan disiapkan proyek baterai sebagai penyimpan energi dari Pembangkit listrik tenaga surya” kata CEO Litgrid Rokas Masiulis
“Semua ini merupakan media yang sempurna untuk menggunakan sistem penyimpanan energi baterai tidak hanya sebagai sarana penyimpanan dan selanjutnya menggunakan kelebihan energi dari sumber terbarukan, tetapi juga untuk mengadaptasinya untuk memastikan pengoperasian jaringan transmisi daya yang andal. Ini adalah tujuan dari proyek pertama ini – spesialis Litgrid akan menguji kemampuan baterai untuk melakukan fungsi jaringan transmisi yang berbeda dalam kondisi operasi saat ini dari sistem kelistrikan Lithuania.”