SOLARENERGI.ID – Pertumbuhan ekonomi Cina merosot hanya pada angka 4,9% pada kuartal ketiga 2021. Penurunan ini terkait erat dengan lesunya proyek-proyek konstruksi dan pembatasan penggunaan energi di Cina.
Angka pertumbuhan sebesar 4,9% dalam tiga bulan yang berakhir pada bulan September 2021 ini jauh lebih rendah dibandingkan dengan kuartal sebelumnya yang mampu menembus 7,9%. Produksi pabrik, penjualan ritel, dan investasi dalam sektor konstruksi dan aset tetap lainnya semuanya melemah di ekonomi terbesar kedua di dunia ini.
Konstruksi, industri yang mendukung jutaan pekerjaan di Cina, telah melambat sejak regulator memperketat kontrol pada tahun 2020 lalu atas pinjaman pengembang. Salah satu yang terbesar, yaitu Evergrande Group, sedang berjuang untuk menghindari default hingga miliaran dolar As yang terutang kepada pemegang obligasi.
Kasus Evergrande ini telah memicu kekhawatiran tentang kesehatan pengembang lain meskipun para ekonom mengatakan ancaman terhadap pasar keuangan global kecil.
Manufaktur juga terhambat pada bulan September 2021 akibat banyaknya pemadaman listrik yang diberlakukan oleh beberapa provinsi besar. Banyak provinsi di Cina menghadapi krisis energi hingga sering menggilir pemadaman listrik.
Banyak analis akhirnya merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Cina menyusul banyaknya masalah yang dihadapi negara ini. Meski demikian, mereka masih mengharapkan Cina bisa tumbuh pada level sekitar 8%, angka pertumbuhan terkuat di dunia.