By Suryo SOLARENERGI.ID – Energi angin adalah sumber energi terbarukan dan tersedia di hampir setiap daratan negara di dunia, namun untuk memanfaatkannya perlu dirancang khusus sehingga investasi yang dikeluarkan dapat terhitung sejak awal perencanaannya agar dapat diprediksi berapa jam efektif yang dapat dimanfaatkan menjadi energi listrik dalam setiap tahunnya sehingga nilai investasi yang dikeluarkan tidak sia-sia mengingat kecepatan angin disuatu daerah dan disetiap waktu tidak sama (tidak stabil).
Sebagai contoh di Cina yang memiliki pembangin listrik bertenaga angin terbesar di dunia, di beberapa daerah di Cina memiliki kecepatan angin rata-rata 4,8 meter/detik dan waktu produksi setahun sekitar 2.000 jam.
Dari hasil riset beberapa ahli bahwa penerapan turbin angin komersial membutuhkan kecepatan angin diantara 14 km/jam hingga 90 km/jam dan apabila waktu produksi per tahun 40 % atau setara dengan 3.504 jam dengan kapasitas turbin angin 2,5 MW maka perkiraan energi listrik yang dihasilkan sekitar 8,76 juta kWh setiap tahun untuk satu unit turbin angin. Namun apabila terdapat 30 unit energi listrik yang dihasilkan mencapai 263 juta kWh setiap tahun.
“Apabila waktu produksi semakin bertambah dengan kecepatan angin dan kapasitas turbin angin yang sama maka energi listrik yang dihasilkan semakin meningkat begitu juga sebaliknya apabila waktu produksi berkurang energil listrik kyang dihasilkan semakin turun”
Pembangkit listrik tenaga angin digunakan untuk pembangkit listrik di daerah angin kencang dengan bantuan turbin angin. Salah satu potensi terjadinya hembungan angin dikarenakan pemanasan permukaan bumi yang tidak merata menyebabkan zona tekanan rendah yang berbeda dan molekul udara bergerak dari zona tekanan tinggi ke zona tekanan rendah sehingga angin mengalir .
Aliran angin ini diekstraksi di pembangkit listrik tenaga angin untuk memutar generator yang menghasilkan listrik. Energi listrik yang dihasilkan merupakan sumber energi bersih dan terbarukan, sehingga mampu mengurangi emisi gas karbondioksida dan memperbaiki kualitas lingkungan.
Proses pembangkitan listrik yang dihasilkan angin dimulai ketika kekuatan angin mendorong bilah turbin, menyebabkannya berputar, menciptakan energi mekanik. Bilah-bilah pemintal, yang dilekatkan pada sebuah hub dan poros kecepatan rendah, berputar bersama dengan bilah-bilahnya. Poros kecepatan rendah yang berputar terhubung ke gearbox yang terhubung ke poros kecepatan tinggi di sisi berlawanan dari gearbox.
Poros berkecepatan tinggi ini terhubung ke generator listrik yang mengubah energi mekanik dari putaran baling-baling menjadi energi listrik, pada umumnya bilah tubin angin berputar antara 11 dan 20 kali per menit yang ditopang dengan menggunakan menara yang kokoh dengan tinggi berkisar 70 – 100 meter diatas permukaan tanah . Sedangkan untuk ukuran panjang bilah berkisar 40 – 50 meter agar dapat menangkap / memanfaatkan angin yang relatif kuat dan stabil sehingga energi yang dihasilkan lebih optimal . Secara umum semakin tinggi menara, semakin banyak daya yang dapat dihasilkan oleh sistem angin, daya listrik yang dihasilkan per unit turbin angin berkisar antara 1 MW sampai dengan 5 MW.