SOLARENERGI.ID – Pada pertemuan Berlin Process (Inisiatif Proses Berlin) di Tirana yang berakhir pada 16 Oktober 2023 lalu, Uni Eropa mengumumkan rencana pertumbuhan baru untuk Balkan Barat, yang mencakup paket keuangan, sementara Jerman berjanji untuk mendapatkan dana tambahan untuk aksi iklim dan energi terbarukan.
KTT Proses Berlin di ibu kota Albania adalah yang pertama diadakan di negara yang bukan anggota UE. Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen menekankan bahwa pertemuan tersebut sangat sukses namun masih banyak yang harus dilakukan.
“Kita perlu mendekatkan perekonomian kita, dan kita perlu mempercepat reformasi untuk aksesi. Inilah sebabnya saya menyampaikan Rencana Pertumbuhan kami kepada para pemimpin. Jika diterapkan, Rencana Pertumbuhan yang baru berpotensi melipatgandakan ukuran perekonomian Balkan Barat dalam dekade ini,” katanya, seperti dilaporkan balkangreenenergynews. Dalam kata-katanya, angka tersebut berada pada 35% dari rata-rata UE.
Rencana pertumbuhan, kata Von der Leyen, memiliki empat pilar: membawa Balkan Barat ke dalam pasar tunggal UE, menyelesaikan pasar regional bersama, reformasi, dan pendanaan. Mengenai reformasi, ia mengatakan bahwa jika UE ingin memberikan akses ke Balkan Barat ke pasar tunggal UE, maka perlu ada persaingan yang setara, serta aturan dan standar yang sama.
“Jika upaya reformasi dilakukan, hal ini akan diimbangi dengan peningkatan pendanaan Uni Eropa untuk investasi. Kami telah mengusulkan paket investasi EUR 6 miliar. Ini terdiri dari hibah sebesar EUR 2 miliar dan pinjaman sebesar EUR 4 miliar,” jelasnya.
Menurut von der Leyen, kerja sama bea cukai, e-commerce, pembayaran tanpa uang tunai, transportasi jalan raya, listrik, dan roaming hanyalah beberapa bidang di mana akses Balkan Barat ke pasar tunggal UE dapat diberikan.
Kanselir Jerman Olaf Scholz telah mengumumkan kemitraan iklim regional antara negaranya dan Balkan Barat. Jerman akan mendukung perjuangan melawan perubahan iklim dan penggunaan energi terbarukan di kawasan ini dengan dana sebesar EUR 1,5 miliar pada tahun 2030, katanya. Pemerintah Jerman juga akan menyediakan EUR 73 juta untuk program energi baru terbarukan di Albania. *