Fuel Cell

Sel Bahan Bakar Ideal Menjadi Sumber Energi Kendaraan Angkutan Berat

129
×

Sel Bahan Bakar Ideal Menjadi Sumber Energi Kendaraan Angkutan Berat

Sebarkan artikel ini
sumber foto : fuelcellworks.com

By Suryo, SOLARENERGI.ID – Negara dan perusahaan di seluruh dunia – termasuk pembuat mobil dan raksasa berbahan bakar minyak – telah menggelontorkan miliaran dolar ke dalam teknologi sel bahan bakar hidrogen dengan harapan akan menjadi salah satu opsi energi bersih yang akan membantu negara dalam  mencapai target pengurangan emisi untuk menuju net zero emission. Seperti dikutip dari laman electrek.co,  CEO Honda Toshihiro Mibe di akhir tahun 2021 menyatakan :

Kami telah melakukan penelitian terhadap setiap kemungkinan, sedangkan untuk mesin bersumber energi dari hidrogen, kami melihat beberapa tantangan teknologi yang cukup sulit, pada  10 tahun yang lalu Honda memutuskan tidak akan menjadi target utama.

Mengingat teknologi sel bahan bakar hidrogen menghadapi tantangan besar untuk masuk di pasar dengan skala massal. Namun itu tidak berarti pembuat mobil Jepang meninggalkan unsur kimia, karena masih konsentrasi pada Battery Electric Vehiecle (BEV) dan menjadikan  Sel Bahan Bakar Hidrogen tetap menjadi bagian penting dari strategi nol-emisinya ke depan, ungkap Mibe. Teknologi sel bahan bakar hidrogen menghadapi tantangan besar untuk peluncuran pasar massal, lanjutnya.

Teknologi sel bahan bakar hidrogen telah berkembang lebih cepat dan  sudah diluncurkan di banyak bagian dunia dengan mentransisikan armada bus dan kereta angkutan umum sebagai langkah negara menggunakan enegri alternatif menuju nol-emisi.

Konon, potensi teknologinya jauh lebih luas, meluas ke industri, heavy duty engine, perkapalan, penerbangan, transportasi, serta untuk tenaga listrik dan pemanas perumahan dan bisnis. Dari data resmi Departemen Energi AS mengatakan,

“Sel bahan bakar adalah perangkat paling hemat energi untuk mengekstraksi daya dari bahan bakar.”

Namun, masih ada spektrum tantangan untuk penyebaran H2 secara luas. Misalnya, hidrogen hijau yang dibuat menggunakan proses yang didukung oleh energi terbarukan seperti matahari dan angin tetap mahal. Selain itu, jaringan infrastruktur stasiun pengisian bahan bakar belum terbentuk dengan baik, membatasi jangkauan mobil Hidrogen. 

“Hidrogen dianggap sebagai ‘bahan bakar masa depan,’ tetapi dengan dekarbonisasi ambisius dan target nol emisi bersih, penting untuk memperluas kapasitas produksi dan mempercepat transisi ke hidrogen yang diproduksi menggunakan energi berkelanjutan,” kata presiden eksekutif bisnis Emerson’s Automation Solutions Mark bulanda.

Pada bulan Oktober 2020, DOE Hydrogen and Fuel Cell Technologies Office, (HFTO) meluncurkan Million Mile Fuel Cell Truck Consortium (M2FCT) untuk mendukung peluang adopsi sel bahan bakar di pasar Heavy Duty Vehicle (HDV) melalui penelitian dan pengembangan dan untuk menyelaraskan dengan visi  HFTO untuk hidrogen yang bersih dan terjangkau di berbagai sektor dalam perekonomian.

 “Transisi ke kendaraan tugas berat sel bahan bakar hidrogen akan berdampak signifikan pada pengurangan emisi gas rumah kaca,” kata ilmuwan Laboratorium Nasional Lawrence Berkeley Ahmet Kusoglu.

Sejalan dengan Ahmet Kusoglu, Honda sama sekali tidak meninggalkan teknologi sel bahan bakar hidrogen. Perusahaan melihat nomor atom satu sebagai sumber bahan bakar yang layak untuk kendaraan jarak jauh yang lebih besar, atau dalam sel sebagai paket daya yang berdiri sendiri.

Sejauh mana hidrogen terlibat di masa depan itu masih belum jelas, mengingat Honda masih menjajaki teknologi dengan perusahaan seperti General Motor. Namun berdasarkan CEO-nya, mobil Honda bertenaga baterai tampaknya jauh lebih mungkin dan sebelum menutup pembicaraannya seperti yang dikutip dari laman electrek.co Mibe menyampaikan bahwa ,

Honda melihat apa yang akan menjadi target utama, mungkin untuk mobilitas yang lebih kecil dengan Battery Electric Vehicle sedangkan sel bahan bakar untuk mobilitas yang lebih besar.

Sungguh sinyal baik buat industri kendaraan angkutan berat dengan teknologi sel bahan bakar dalam mewujudkan net zero emission di sektor transportasi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *