By Suryo SOLARENERGI.ID – Dalam sebuah komunitas sepeda motor terutama yang mendukung masa depan sepeda motor paska internal combustion engine mulai membahas konsep penggunaan hidrogen sebagai sumber energi, dalam diskusinya tentunya untuk dapat merealisasi penurunan emisi dan karbon dioksida , seperti yang dikutip dari laman hydrogenfuelnews.com H2.
Motronics telah mengumumkan niatnya untuk memiliki sepeda motor sel bahan bakar hidrogen yang disebut H2 Kompact siap pada Musim Semi 2022. Sel bahan bakar sendiri bekerja dengan membakar hidrogen dan oksigen untuk menghasilkan panas dan menghasilkan listrik guna menggerakkan motor dengan menghasilkan emisi berupa uap air, sehingga menjadi solusi dalam mengatasi penurunan emisi gas karbon dioksida dimasa mendatang.
Pengumuman tersebut telah disampaikan disaat perhatian media berfokus pada pengembangan kendaraan listrik mengingat sejak satu dekade kendaraan listrik sudah menjadi hal yang biasa di kalangan sepeda motor/sekuter.
H2 Motronics telah mengumumkan niatnya untuk fokus pada sepeda motor sel bahan bakar hidrogen, karena hydrogen dianggap sebagai sumber bahan bakar alternatif yang layak untuk motor listrik.
Ini bisa menjadi salah satu solusi penting untuk mencapai target yang telah menjadi kesepakatan dalam konferensi perubahan iklim PBB (COP 21) di Paris khusunsya dari sektor transportasi. Mengutip pernyataan Dewan Internasional PBB untuk Transportasi Bersih menetapkan bahwa, ”kendaraan listrik dan kendaraan bertenaga H2 akan berperan dalam mengatasi perubahan iklim.”
Perusahaan skuter dari Perancis seperti H2 Motronics telah berhasil menunjukkan meski masih terus mengembangkan teknologi fuelcell untuksepeda motor agar dapat digunakan secara luas oleh masyarakat umum sehingga dapat mengurangi emisi karbon dari jalan di seluruh dunia. Seperti pada awal tahun 2021 telah dilakukan ujicoba Mob-ion dan menarik perhatian masyarakat terutama pada skuter listrik-H2 TGT-nya, karena mencapai jangkauan sekitar 400 km. H2 Motronics dari Perancis bekerja sama dengan Tecmas Racing Team dalam pengembangan motor balap H2 Koncept (H2K) dengan tujuan untuk menunjukkan potensi sebenarnya yang ditawarkan H2 khususnya jenis kendaraan ini. Kolaborasi kedua perusahaan dimulai pada 2019 ketika Emmanuel Esnault menjabat sebagai CEO di Texys Group, perusahaan induk H2 Motronics. Esnault pindah dari Renault Sports Technologies, tempat ia bekerja selama delapan tahun setelah dua tahun bertugas di McLaren Applied Technologies dan lima musim tim balap Formula 1 McLaren, Ini telah membekalinya dengan pemahaman yang unik tentang performance dari hydrogen motor yang dikembangkan .
“Seperti banyak perusahaan yang fokus pada sepeda kendaraan listrik, terutama untuk sepeda motor.” Namun Philippe Leuweres selaku presiden Grup Texys berpendapat yang berbeda karena akan mendiskusikan dan membahas sepeda motor sel bahan bakar hidrogen. “Dari situ, perusahaan bertemu pejabat dari Vehicle of the Future Pole (PVF). Kami banyak berdiskusi dan sampai pada hasil hidrogen.” Kebenaran tentang sepeda motor sel bahan bakar hidrogen, ketika dunia roda dua baru sedang beralih ke sepeda motor listrik, namun ketika sel bahan bakar hidrogen diujicoba dan menjadi harapan untuk berkembang pada fase setelah motor listrik sudah digunakan dan melintas dijalanan. Sel bahan bakar hidrogen dapat memberikan solusi untuk memperbaiki masalah terkait jangkauan dan pengisian daya yang saat ini menjadi kekurangan dari sepeda motor listrik. Teknologi ini baru saja masuk ke dunia mobil, tetapi pabrikan sepeda motor sudah menjajaki kemungkinan untuk roda dua. Beberapa orang percaya bahwa proses pembuatan teknologi sel bahan bakar menjadi solusi alternatif dalam mengatasi permasalahan lingkungan dan kedepan akan berjalan bersama dengan kendaraan listrik untuk mengantikan kendaraan mesin pembakaran internal (ICE / Internal Combustion Engine ).