Berat baterai yang berkurang dapat sangat menguntungkan untuk kendaraan yang membutuhkan banyak daya tetapi juga perlu memaksimalkan muatannya, seperti kendaraan kargo, bus dan kereta api.
Kendaraan sel bahan bakar juga memiliki tangki bahan bakar (hydrogen)yang dikombinasikan dengan baterai yang lebih ringan sehingga sistem energi ini memungkinkan kendaraan beroperasi pada jarak jelajah lebih panjang daripada kendaraan listrik baterai karena pada teknologi gabungan antara sel bahan bakar dan baterai listrik mampu menyimpan lebih banyak energi pada kepadatan yang lebih rendah.
Studi yang berfokus pada efisiensi dan analisis well-to-wheel menemukan bahwa kendaraan sel bahan bakar dapat bersaing pada jarak lebih dari 400 kilometer.
Tapi terdapat sedikit kendala dalam penyediaan infrastruktur pengisian bahan bakar yang jauh lebih banyak daripada kendaraan listrik baterai, lebih mirip dengan kendaraan mesin pembakaran internal. Kecuali untuk kendaraan kargo, bus dan kerata api, untuk infrastruktur pengisian bahan bakar hydrogen dapat ditempatkan di sekitar pelabuhan petikemas, sekitar stasiun bus dan depo kereta api.

Berbeda dengan kendaraan listrik baterai, untuk infrastruktur pengisian baterai langsung terhibung dengan jaringan listrik yang ada, meski perlu penambahan trafo daya sedangkan kendaraan sel bahan bakar menggunakan bahan bakar hidrogen yang memerlukan produksi, transportasi, dan penyimpanan ke lokasi pengisian hydrogen ditempatkan.
Infrastruktur inilah yang harus lebih dahulu diselesaikan agar kendaraan sel bahan bakar yang dikombinasikan dengan baterai listrik daya kecil mampu mempercepat terwujudnya transportasi menuju bebas emisi sebagai solusi mengatasi perubahan iklm.
Komentar