By Citra, SOLARENERGI.ID – Bahan tanah jarang (rare earth materials) merupakan bahan penting dalam banyak teknologi modern, seperti smartphone, televisi, monitor, hard drive, kendaraan listrik, dan kendaraan listrik. Untuk mendapatkan bahan tersebut saat ini dapat dilakukan dengan cara mengekstraksi dari limbah batu bara (fly ash/ abu terbang).
Setiap ton abu terbang hanya mengandung sekitar setengah kilogram unsur tanah jarang, tetapi karena kita memiliki “gunung literal” abu yang tersisa dari pembakaran batu bara di pembangkit listrik tenaga uap selama beberapa dekade, maka jumlah unsur tanah jarang yang dapat diekstrak akan berlimpah, kata James Tour di Rice University di Houston, Texas
James Tour dan tim dari Rice Universty mengembangkan teknik yang disebut dengan pemanasan flash joule , dengan mengalirkan arus listrik besar yang melalui tabung kuarsa pada pengemas abu selama 1 detik untuk memanaskannya hingga 3000 °C . Hasil pemanasan cepat tersebut akan memecahkan bola kaca mikroskopis terbuka di fly ash yang mengandung logam tanah jarang.
Proses pemanasan kilat juga melepaskan logam berat beracun dari bahan ini, tetapi abu terbang dapat dengan mudah terperangkap saat keluar, sedangkan sisa abu yang lain berpotensi dicampur dengan beton untuk didaur ulang kata James Tour.
Teknologi ini sekarang telah dipatenkan oleh perusahaan bernama Universal Matter yang akan berusaha untuk meningkatkannya dan mengekstrak elemen tanah jarang dalam jumlah komersial.