By Suryo SOLARENERGI.ID Genderang transisi energi telah ditabuh, hampir setiap negara di dunia telah menyiapkan rencana mewujudkan net zero emission tak kecuali warganya yang sudah mulai menginisiasi dengan pemasangan panel surya diatap hunian agar dapat membantu program pemerintah dalam mewujudkan kawasan bebas karbon meski harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit.
Selain ini sebagian warga terdorong untuk mengganti sarana transportasinya dengan kendaraan listrik baik mulai sepeda listrik, motor listrik dan mobil listrik (electric vehicle / EV) bahkan untuk peralatan dapur mengganti dengan kompor listrik.
Namun tidak sedikit orang yang telah melakukan transisi energi untuk keperluan pribadi sekaligus melakukan perubahan gaya hidupnya yang semula menggunakan energi fosil menjadi energi terbarukan.
Selanjutnya terlintas dalam pikirannya setelah membeli kendaraan listrik maka bagaimana melakukan pengisi daya baterai listrik apakah perlu memanen listrik dari energi matahari di atap hunian melalui panel surya yang terpasang secara hybrid, seperti yang dikutip dari laman cleanenergyreviews.info .
Agar dapat menciptakan suasana lingkungan bebas dari emisi gas karbon dioksida, namun semua membutuhkan proses termasuk kecukupan dana dan pengalaman bagi yang telah lebih dahulu mencobanya.
Pengisi daya listrik pada mobil listrik akan menarik banyak daya, dan cara paling umum untuk meminimalkan biaya adalah dengan menggunakan listrik yang lebih murah di luar waktu beban puncak (LWBP) atau pembangkit tenaga surya yang terpasang secara hybrid.
